Thursday, September 27, 2012

  • 2002 Desember, Bali Trip
    • Jakarta-Surabaya (CGK-SUB) 691 km
    • Surabaya-Denpasar (SUB-DPS) 303 km
    • Total (PP) 1.988 km
  • 2004 Juni, Bali Trip
    • Denpasar-Jakarta (DPS-CGK) 982 km
    • Total (One Way)  982 km
  • 2006 Juli, Ambon Trip
    • Jakarta-Surabaya (CGK-SUB) 691 km
    • Surabaya-Ambon (SUB-AMS) 1.740 km
    • Total (PP)  4.862 km  
  • 2008 September, Batam/Singapore Trip
      • Jakarta-Batam (CGK-PKU) 847 km
      • Total (PP) 1.694 km   
  • 2010 July, Singapore Trip
        • Jakarta-Singapore (CGK-SIN) 884 km
        • Total (PP) 1.768 km
  • 2011 Oktober, Bali Trip  
    • Denpasar-Jakarta (DPS-CGK) 982 km 
    • Total (One Way)  982 km 
     
    2012 Juli, Bali Trip 
  1. Denpasar-Jakarta (DPS-CGK) 982 km  Total (One Way)  982 km 

Kuci Menuju Kesuksesan

Negara kita Indonesia membutuhkan pengusaha-pengusaha baru. Ternyata pengusaha-pengusaha yang sukses memiliki yang disebut dengan 3C yakni :
3 C =
- Character
- Competence
- Chance

And the mos important is Character :)
Character:
Kasih itu...
1. Sabar = Mau dan siap untuk masuk kedalam proses.. dalam hal ini kita harus mengucap syukur dalam segala hal
2. Murah Hati = ketika orang maju karena kita memberikan segala sesuatu dan kemudian orang tersebut lebih maju dan kita menerimanya dengan lapang dada.
Ketika kita memberi kita akan diberikan 2 kali lipat lebih besar dari yang kita berikan :)
3. Tidak Cemburu = Bersyukur
4. Tidak memegahkan diri = Jangan Berkata-kata sesuatu kemegahan selain Tuhan
5. Tidak sombong = Hal yang kita punya (Harta, kecantikan, dsb) bisa hilang jika Tuhan berkehendak
6. SOPAN = Ini hal yang perlu ditekankan terutama bagi anak2 muda jaman sekarang
- Hormati Orang yang lebih tua terutama orang tua : Saya sangat kecewa ketika melihat orang masih banyak yang tidak menghormati orang tuanya. Saya sebagai seorang anak piatu telah merasakan bagaimana saya sangat menyesal karena dahulu waktu saya masih memiliki ibu saya kadang tidak menghormatinya..
saya tidak mau orang lain menyesal seperti saya.. :)
-Perhatikan perkaataan : Ada istilah mulutmu adalah harimaumu... ini lah hal lain yang tidak bisa dikontrol oleh para remaja sekarang. Bahkan masih ada juga orang tua yang tidak bisa mengkontrol mulutnya.. perhatikanlah pra pengusaha-pengusasha yang sukses mereka tidak pernah berkata-kata kasar.
-No Sex : Ini juga suatu hal yang perlu diperhatikan bagi para remaja terutama yang berpacaran. Bagi mereka berpacaran ciuman itu biasa tapi ternyata dengan berciuman, dan melihat gambar-gambar porno kita sudah melakukan sex.
7. Tidak Egois
8. Tidak pemarah
9. Tidak menyimpan kesalahan orang lain : Belajar mengampuni
10. Tidak sukacita pada saat melakukan kejahatan tetapi bersukacita saat melakukan kebaikan
11. Ketekunan

The last LOVE IS NEVER FAIL

memang hal-hal tersebut sulit dikerjakan tapi bersama dengan YESUS i believe it will be very easy to do that :)

Saturday, May 12, 2012

Hal Kecil Sekalipun Memiliki Nilai

Ada satu cerita tentang pesta panen di sebuah desa kecil di Prancis. Pesta itu akan berlangsung selama seminggu. Pesta itu merupakan hasil karya penduduk desa setempat. Setiap keluarga harus menyumbangkan sejumlah makanan dan minuman. Bahkan mereka akan bersam-sama mengisi tong anggur sampai penuh. Setiap keluarga akan membawa lima liter anggur dan memasukkanya ke dalam tong anggur yang akan mereka minum bersama -sama.
Pada hari terakhir, walikota mereka diminta untuk membuka tong itu dan membagikan anggur kepada orang-orang di sekelilingnya untuk diminum secara bersamaan. Dia membuka penutup tong itu, mengis gelas yang pertama dan mencicipinya. Ternyata isinya hanya air
Rupanya setiap warga desa itu hanya membawa air dan menyimpan anggurnya sendiri di rumaah. Setiap orang begitu yakin bahwa dalam tong sebesar itu, sedikit air tidak mungkin akan diketahui.

Cerita di atas menunjukkan bahwa hal-hal sekecil apa pun memiliki peranan penting dan dapat mempengaruhi kehidupan suatu persekutuan. Kalau masing-masinh anggota suatu persekutuan tidak dapat berjalan dengan baik, seperti halnya tubuh kehilangan salah satu anggota tubuhnya

Kesatuan Jemaat dan Karunia yang Berbeda-beda (Efesus 4:1-7, 11-16

1sebab itu aku menasihatkan kamu, aku , orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu debagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan  dengan panggilan itu. 2Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. 3Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:  4satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, 5satuTuhan, satu iman, satu baptisan, 6satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua. 7Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus...
11Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, 12untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembanguna tubuh Kristus, 13sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar  tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, 14sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin oengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, 15tetapi dengan teguh dan berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. 16Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengna kadar pekerjaan tiap-tiap anggota-menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.

Wednesday, November 9, 2011

Menjadi K-R-I-S-T-E-N bagi para remaja

Sebagai remaja kristen, kita dapat belajar untuk berperilaku sesuai karakter kristiani melalui akronim K-R-I-S-T-E-N berikut ini :

K=Kreatif
Sebagai remaja, kreatif bukanlah sesuatu yang asing. Biasanya anak-anak muda memiliki gagasan-gagasan segar dan baru serta mudah untuk mempelajari hal-hal baru  pula. Namun dalam katian dengan karakter remaja kristen, kreatif bukan sekedar kemampuan mewujudkan gagasan-gagasan baru, tetapi memiliki nilai yang lebih dalam.
Kreatifitas yan dituntut dari anak muda berkarakter kristiani terutama dalam hal menyikapi kehidupan. Para motivator andal sering menyebutnya : Thingking outside the box. Maksudnya adalah kita harus membuka cakrawala berpikir kita bukan lagi hanya terbatas pada paradigma berpikir yang lama dan sama, melainkan memiliki keterbukaan terhadap paradigma baru dan berbeda. Dengan memiliki paradigma yang baru, kita akan dimapukan menghadapi masalh betapapun sulitnya dan tidak mudah menyerah. Kreatifitas sangat dibutuhkan sebagai bekal menghadapi kehidupan. Ketika semua orang mengatakan tidak ada jalan, maka kreatifitaslah yang akan membuat kita tetap optimis dan mengatakan: "selali akan ada jalan lain. Kreatifitas jugalah yang membuat kita tetap bersemangat menjalani hidup, karena kita yakin bahwa setiap hari selalu ada hal-hal baru yang tersedia bagi kita (Ratapan 3:22,23).

R= Rendah Hati
Menjadi rendah hati bukan masalah sederhana. sebab dalam mempraktikan kerendahan hati kita benar-benar harus memindahkan fokus kita dari diri sendiri kepada orang lain. Hal ini sungguh menantang, sebab biasanya kita senang bila kita yang mendapatkan perhatian. Rendah hati memerlukan keberanian yang besar. Keberanian untuk menerima bahwa mungkin saja kita tidak lagi menjadi pusat perhatian.
Keberanian untuk mulai memikirkan bahwa orang lain juga memiliki hal-hal penting untuk diperhatiakan. Keberanian untuk rela membiarkan orang lain juga menerima hal-hal yang baik dari orang-orang di sekitarnya. Kita sering gagal mempraktikkan kerendahan hati, karena kita terlalu takut untuk tidak mendapat perhatian dari orang-orang disekitar kita. Kita khawatir tidak lagi menjadi 'favorit' atau populer, atau pujian dan sanjungan bagi kita akan berkurang. Teens, Alkitab mengajarkan bahwa rendah hati justru akan mengantar kita menemukan kehormatan sejati (Amsal 15:33; 18:12; 22:4). Kita bisa mulai dengan bersikap ramah dan sopan kepada semua orang yang setiap hari ada di sekitar kita, di rumah, di sekolah, atau di gereja. Tanpa kecuali. Artinya sikap ramah dan sopan yang kita tunjukkan adalah sikap yang tulus dan tidak membeda-bedakan. Jangan pikirkan sambutan atau balasan apa yang akan kita terima dari keramahan kita. Apa pun itu, tidak boleh menyurutkan langkah kita untuk tetap bersikap ramah dan sopan.

I= Integritas
Karakter ini menuntut kesatuan kata dan perbuatan. Hal ini penting untuk dipupuk sejak muda, karena intergritas menunjukkan kualitas kepribadian yang unggul. Integritas juga sangat dibutuhkan ketika kita masuk dalam kehidupan bermasyarakat, sebab dengan memiliki integritas kita menjadi pribadi yang layak dipercaya. Keteguhan berpegang pada prinsip-prinsip kebenaran, kejujuran, dan ketulusan adalah ciri-ciri utama seorang yang memiliki integritas. Mengapa sejak muda kita harus belajar memiliki itegritas? Karena itegritas bukanlah sesuatu yang bisa datang secara tiba-tiba atau tumbuh dengan cepat (instant). Integritas harus melewati ujian waktu dan berbagai kesulitan. Semakin dini kita memulai memupuk itegritas kita, semakin kuat hal itu tertanam dalam diri kita. Kisah Daniel, dalam pembuangan di Babel adalah contoh tentang bagaimana pentingnya integritas menjadi karakter utama. Daniel dan kawan-kawannya pada akhirnya menjadi orang yang berhasil meskipun mereka berada di pembuangan.

S= Setia
Remaja terkenal dengan sikap setia kawan. Solidaritas yang tinggi dengan teman-temannya memang merupakan modal pertemanan remaja. Namun kesetiaan dalam konteks ini berbeda dengan sekadar bersikap solider terhadap teman. Setia (faithful) sebagai karakter kristiani, adalah sikap memercayakan diri seutuhnya kepada Tuhan Allah. Jika disederhanakan, maka sikap memrcayakan diri kepada Allah berarti kita percaya bahwa Allah yang menata dan merenda hidup kita. Allah yang selalu ada dalam segala aspek hidup kita. Namun, 'percaya' itu tidak hanya sekedar mengakui, tetapi yang lebih oenting lagi adalah membuktkan sikap percaya itu. Pengakuan 'percaya' kita harus dapat 'dilihat'. Artinya, kita bisa saja mengatakan bahwa kita percaya, tetapi dalam kenyataannya siakp dan perilaku kita tidak mencerminkan percaya itu. Contoh perilaku yang menunjukkan 'percaya' adalah : kesetiaan kita beribadah kepada Allah. Ibadah bukan sekedar kegiatan rutin hari Minggu, Jiga bukan hanya formalitas. Ibadah yang sejati adalah yang mencerminkan kesetiaan yaitu kerinduan untuk mempersembahkan yang terbaik bagi kemuliaan Allah (Roma 12:1,2) bukan hanya dalam kebaktian-kebaktian tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Seluruh kata dan karya kita semata-mata untuk kemuliaan Allah.

T=Tekun
Teens, salah satu ciri ketekunan adalah menyelesaikan tugas sempai tuntas. Apa yang terjadi dalam diri seorang remaja bila tidak memiliki ketekunan? ia akan menjadi cepat bosan, banyak mengeluh, dan gampang menyerah. Kita dapat menyebutkan banyak contoh tentang hal ini. Pekerjaan Rumah yang sulit, membuat kita segera mencari jalan pintas - menyalin saja dari teman. Belajar tekun sangat banyak manfaatnya. Secara psikologis kita akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan tidak mudah menyerah. Secara teknis, kita menjadi expert (ahli - terlatih) Melakukan pekerjaan itu karena kita mnekuninya. Ketekunan juga membuat hidup kita menjadi lebih ringan, sebab kita tidak terbiasa meninggalkan 'hutang' perkerjaan yang lama-kelamaan makin menumpuk, so teens, buang jauh-jauh kemalasan dan menunda-nunda pekerjaan, supaya kita dapat mengisi masa muda ini dengan ilmu pengetahuan, keterampilan dan hal-hal yang berguna sebanyak mungkin sebagai modal masa depan kita.

E= Empati
Menempatkan diri pada posisi orang lain, itulah esensi dari empati. Ketika kita meilha orang lain mengalami kesusahan, kita bukan hanya sekadar jatuh kasihan (simpati) tetapi juga memahami perasaan orang yang sedang kesusahan itu. Empati bergandengan erat dengan kepeduliaan. Empati akan menghilangkan keegoisan kita dan menumbuhkan semangat saling berbagi
kepada sesama. Kepedulian terhadap sesama bagaikan tali yang mengikat dan menyatukan kehidupan manusia. Untuk mampu menunjukkan sikap berempati, kita harus benar-benar merasakan apa yang sedang dirasakan oleh orang itu. Itulah sebabnya jangan takut terhadap kesulitan, atau kekecewaan. Pengalaman menghadapi kesuilitan hidup atau kekecewaan, bukan hanya mengajar kita untuk menjadi pribadi yang tangguh, tetapi juga membuat kita lebih mudah untuk berempati terhadap orang lain. Kesulitan kita untuk semakin memahami makna kehidupan.

N= Narsis
Teens, jangan berpikir negatif dulu dengan kata ini. Meskipun jarang digunakan untuk hal-hal yang positif, namun kini kita dapat memakainya secara positif,. Mengasihi diri sendiri (narsisme) salam semangat yang positif berarti memperlakukan diri sendiri sebaik-baiknya. Selain penting dan berguna, kemampuan mengasihi diri sendiri juga merupakan ukuran kemampuan kita mengasihi orang lain. Matius 22:39 dengan jelas mengatakan: "Kasihilah sesamamu, seperti dirimu sendiri". Mengasihi diri sendiri berarti kita bisa menerima diri kita apa adanya, dengan segala kekurangan dan kelebihan kita. Jika kita tidak mampu menerima diri kita apa adanya, dapat dirasakan kita juga tidak mampu melakukan hal itu pada orang lain. Jika kita mengasihi diri sendiri maka kita akan melakukan hal-hal yang baik bagi diri kita sendiri. Menjaga keseshatan (menghindari dari rokok dan obat-obat terlarang), menjaga kebersihan diri (tidak malas mandi, atau sikat gigi) adalah contoh konkret bagaiman kita memperlakukan diri kita. Contoh yang lainnya pada bahasa inggris kita harus menulis kata I yang berarti saya dengan huruf besar, dimanapun letak kata itu berada, misalnya : Yesterday I went to Junior Church Danau Bogor Raya , yang berarti Kemarin saya pergi ke Junior Church Danau bogor Raya . Jika kita mampu melakukan hal-hal yang baik bagi diri kita sendiri, maka kita juga tidak akan mengalami kesulitan untuk melakukan hal-hal yang baik bagi orang lain.

So teens, bagaiman? tidak terlalu sulit bukan? Tujuh karakter kristiani di atas sebenarnya suda kita ketahui atau malah sudah akrab dengan hidup kita sehari-hari. Mungkin juga sudah pernah kit alakukan. Sebenarnya yang penting bukan sudah seberapa banyak yang kita ketahui, atau seberapa serin kita melakukannya, melainkan konstitensi (kesinambungan) dalam mempraktikkannya. Membangun karakter yang kuat harus dilakuakn secara terus-menerus dan mebutuhkan waktu yang lama. Hasilnya tidak mungkin dapat dinikmati sekarang. Namun percayalah, bahwa di masa depan nanti, kita akan menikmati hidup yang berkualitas karena keunggulan karakter kita memunculkan perilaku ktia yang terpuji dan teruji. Selamat berjuang untuk menjadi K-R-I-S-T-E-N.

Thursday, October 6, 2011

Yesus Pedoman hidup Manusia

Sebelum pesawat lepas landas biasanya beberapa pramugari cantik mendomenstrasikan hal yang peting bagi keselamatan jiwa semua penumpangnya. Pada suatu ketika ada seorang ibu dari sebuah desa terpencil naik pesawat menuju kota kediaman anaknya yang sulung. Sebagaimana biasa, sebelum lepas landas dua pramugari cantik mendemonstrasikan cara-cara menyelamatkan jiwam para penumpang yang ada dalam pesawat tersebut. Pada saat pramugari menjelaskan tentang berbagai cara penyelamatan diri sang ibu tua memperhatikan dengan sangat seksama.

Dua pramugari tadi mengatakan bahwa cara2 penyelamatan diri dalam keadaan darurat sudah diletakkan dalam kertas yang ditaruh pada kantong kursi di depan setiap penumpang. Setelah semuanya dijelaskan, ibu tersebut tampak bingung. Mungkin karena tidak mengerti cara2 menggunakannya. Kebetulan salah satu pramugari cantik yang memberikan penjelasan berdiri di dekat dengan sang ibu yang lugu tersebut

Karena tampak kebingungan, sang pramugari langus mendekati sang ibu dan bertanya : "Ibu permisi, ada yang bisa saya bantu?" "Ibu kelihatan bingung!" lanjut sang pramugari. "Iya saya bingung." "Kenapa bu?", tanya sang pramugari. Jawabnya sangat mengherankan pramugari :"Maaf, saya percaya bahwa kristus itu Allah! Kristus adalah pedoman hidup saya, bukan kertas2 panduan keselamtan itu!"

Monday, September 19, 2011

Apakah Engkau adalah Yesus?

Beberapa tahun yang lalu sekelompok salesman menghadiri pertemuan di Chicago.
Mereka menjanjikan kepada istri mereka masing-masing bahwa mereka akan selalu pulang untuk makan malam. Karena satu dan lain hal, pertemuan itu tidak selesao pada waktu yang ditentukan para suami itu harus buru-buru ke stasiun. Ketika mereka menorobos ke stasiun, salah seorang dari di antara mereka secara tidak sengaja menendang sebuah meja yang diatasnya ada keranjang penuh dengan apel. Tanpa berhenti, mereka terus naik ke kereta api dan tentu dapat menarik napas lega. Namun demikian, salah seorang diantara mereka merasa ragu-ragu dan merasa kasian kepada anak laki-laki yang meja apelnya ia robohkan. Ia mengucapkan selamat jalan kepada teman-temannya dan kembali ke stasiun ia sangat senang melakukan keputusan ini. Anak laki-laik yang berusia sepuluh tahun itu ternyata buta.


Kemudian, salesman itu mengumpulkan semua apel dan melihat bahwa beberapa buah sudah lecet. Dia mengambil dompetnya dan berkata kepada anak laki-laki itu. ''Ambillah uang ini sebagai ini ganti kerusukan yang kami lakukan tadi. Saya harap saya tidak membuatmu marah.'' Ketika ia akan pergi, anak laki-laki yang keheranan itu memanggilnya, ''apakah engkau Yesus?'' salesman itu berhenti dan merasa heran atas ungkapan si buta!