Wednesday, August 24, 2011

Mengorbankan Hidup untuk Memberi Hidup

Seorang tukang kebun memiliki serumpun bambu di sudut kebunnya.
Setiap tahun bambu-bambu itu bertambah tinggi dan kuat. Kemudian, suatu hari tukang kebun itu memperhatikan bambu-bambu itu, dia berdiri di depan batang bambu yang tertinggi dan berkata, "Sobat,saya membutuhkan engkau." Kata bambu itu, "Tuan, pakailah saya seperti yang tuan inginkan saya siap."
Kemudian, suara tukang kebun itu menjadi agak serius dan berkata, "Agar saya bisa memaikamu, engkau harus di belah menjadi dua." Tentu saja bambu itu kaget, "Membelah saya? Mengapa? Saya adalah bambu yang paling baik di kebun ini. Jangan lakukan itu. Pakailah saya seperti yang tuan kehendaki tapi janganlah membelah saya."
"Begini jika saya tidak membelah kamu, saya tidak bisa memakaimu."
Seluruh isi kebun itu terdiam, angin pun menahan napasnya. Bambu yang anggun itu perlahan-lahan menundukkan kepalanya dan berbisik"Tuan, jika itu adalah satu-satunya jalan untuk menggunakkan saya, maka lakukanlah itu."
"Tapi itu hanya sebagian dari semuanya," kata tukang kebun itu. "saya masih akan memotong semua cabang dan daunmu."
"Ya Tuhan, semoga itu tidak terjadi pada diri saya!" kata bambu itu, "hal itu akan merusak keindahanku. Tuan, kalau bisa janganlah pangkas cabang dan daun saya."
"Jika saya tidak memangkas cabang dan daun itu, saya tidak bisa memakaimu," Tegas tukang kebun itu. Matahari pun menyembunyikan wajahnya. Seekor kupu-kupu terbang dengan gelisah di sekitar itu. Bambu itu yang merasa sangat terpukul, kemudian menyerah,"Tuan, potonglah saya"
"Bambuku tersayang, saya masih harus lebih menyakitimu lagi. Saya harus mengambil hati dan bagian dalammu, jika tidak maka saya tidak bisa memakaimu." Bambu itu semakin menundukkan kepalanya dan berkata, "Tuan, potong dan pangkaslah saya sesuka Tuan."
Maka tukang kebun itu memotong bambu itu, memangkas cabang-cabang dan daun-daunnya, membelahnya di tengah, mengosongkan semua bagian dalamnya. Lalu ia membawa bambu itu melalui sebidang tanah kering menuju sumber air dan air pun mengalir ke tanah kering itu sehingga membuatnya menjadi subur

Demikianlah, hanya bila bambu itu dipotong, dipangkas, dan dibelah, dia bisa menjadi sumber berkat yang melimpah bagi banyak orang.

Kisah pohon bambu ini merupakan illustrasi yang baik unutk menggambarkan betapa mulianya pengorbanan diri secara total.

Dalam perayaan Paskah, umat kristen juga merayakan tindakan Yesus yang mau menyerahkan diri-Nya untuk keselamatan manusia. Penyerahan diri Yesus juga tidak setengah-setengah dan bahkan ia sampai rela mati di kayu salib.

9 Buah Roh

1. Kasih
2. Sukacita
3. Damai Sejahtera
4. Kesabaran
5. Kemurahan
6. Kebaikan
7. Kesetiaan
8 Kelemah lembutan
9. Penguasaan Diri

Tuesday, August 23, 2011

Belajar dari Gereja Perdana

1. Bertekun dalam pengajaran para rasul
Agar bisa hidup sesuai dengan kehendak Yesus yang mereka imani, Jemaat selalu mendengarkan ajaran Yesus sendiri yang disamapikan oleh para rasul. Ajaran Yesus itu, sekarang telah tertulis dalam Kitab Suci. Gereja di zaman sekarang tetap bertekun dalam ajaran Yesus dengan membaca dan merenungkan Sabda Tuhan yang tertulis dalam Kitab Suci. Dalam ibadah setiap minggu, Kitab Suci selalu dibacakan oleh pengkhotbahnya dan jemaatnya mendengarkan. Dalam poin ini kita juga bisa mengambil arti kata BERTEKUN yakni mengerjakan sesuatu dengan sungguh-sungguh, apapun bisa kita kerjakan apabila kita TEKUN.
2. Hidup dalam persekutuan
Orang-orang yang percaya kepada Kristus tidak sekedar berkumpul tanpa saling mengasihi. Sebaliknya, mereka menjadi sebuah keluarga tempat para jemaatnya saling mengasihi. Para jemaat gereja di zaman sekarang pun, tidak sekedar berkumpul di gereja tanpa saling mengenal dan memerhatikan. Para jemaat gereja telah dipersatukan oleh Kristus dan menjadi keluarga orang-orang yang percaya kepada-Nya. Seperti Kristus telah mengasihi semua orang, para jemaat gereja pun diundang untuk saling mengasihi
3. Memecahkan roti dan berdoa
Para jemaat Gereja Perdana memcahkan roti untuk mengenang karya penyelamatan yang dilakukan oleh Yesus. Sekarang, hal ini dilakukan dalam perjamuan kudus yang biasa dilakukan pada minggu ke 2 di Gerja Bethel Indonesia (GBI). Pada saat ini, para jemaat berkumpul sebagai satu keluarga untuk mengenangkan karya penyelamatan yang dilakukan oleh Kristus.
4. Penataan milik bersama
Para jemaat Gereja Perdana tidak mementingkan diri sendiri, tetapi memerhatikan kebutuhan dan kesulitan sesama. Mereka menyerahkan apa yang mereka miliki untuk membantu para jemaat lain yang berkekurangan. Hal ibi juga dilakukan dalam Gereja sekarang. Para jemaat Gereja yang memiliki kemampuan lebih daripada yang lain, diundang untuk mau membantu sesama yang berkekurangan. Para Jemaat Gereja secara bersama-sama juga membantu para anggota lain yang mengalami kesulitan dalam bidang pendidikan, kesehatan, dsb.
5. Hidup dalam sukacita
Para jemaat Gereja Perdana mengalami kegembiraan karena telah menerima kabar keselamatan Kristus. Mereka telah mengalami karya penyelamatan itu dan bersyukur atas semua yang telah dilakukan oleh Kristus bagi mereka. Mereka pun mewartakan kabar sukacita itu kepada orang-orang di sekitar mereka. Bagaimana mungkin orang mewartakan kegembiraan jika ia sendiri tidak mengalami kegembiraan?

Monday, August 22, 2011

Apakah benar Yesus lahir pada tanggal 25 Desember?


Spekulasi mengenai tanggal kelahiran Yesus Kristus sudah dilakukan orang sejak abad ke 3, ketika Sextus Julius Africanus pada tahun 221 menyusun dokumen berjulud ‘Chronographiai’ yang mencatat bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 Desember. Pertama kali tanggal tersebut disebut sebagai tanggal khusus dicatat dalam Kalender Romawi Philoclian (Codex-Calendar 354). Perayaan Natal sempat menjadi kontroversi karena bapak-bapak Gereja seperti Tertulian dan Origen tidak mendukung bahkan cenderung menolak orang Kristen merayakan Natal.

Hari Natal kemudian diperkenalkan di Gereja wilayah timur pada 378M, di Konstantinopel pada 379M, di Antiokia 380M dan di Aleksandria pada 430M. Hari Natal juga kembali menjadi kontroversi pada abad ke 4 di Konstantinopel dan sempat tidak dirayakan sejak 381M, tetapi kemudian John Chrysostom, uskup Konstantinopel pada 400M, kembali memperkenalkan tanggal tersebut.

Tanggal tersebut kemudian menjadi tanggal resmi untuk hari Natal sebagian alasannya adalah untuk menggantikan pesta Saturnalia orang Romawi dan hari raya musim dingin (winter solstice) yang dirayakan oleh penduduk di bagian utara daratan Eropa. Pada saat itu penting bagi orang-orang Kristen yang pada saat itu baru beralih dari agama lama mereka untuk berhenti merayakan pesta berhala tersebut.

Setelah itu sejarah gereja mencatat bahwa perayaan Natal sempat kurang dirayakan dan kemudian kembali menjadi perayaan utama ketika Raja Richard II dari Inggris merayakan natal secara besar-besaran pada tahun 1377. Setelah reformasi Protestan, perayaan Natal dilarang di daerah koloni Inggris di Amereka oleh gereja Puritan pada 1647. Tetapi muncul protes dari mereka yang mendukung Natal. Gerakan Restorasi pada tahun 1660 mencabut larangan tersebut tetapi banyak pihak yang masih menolak merayakan Natal.

Setelah perang kemerdekaan Amerika selesai pada 1781, Natal kembali tidak dirayakan karena dianggap sebagai tradisi penjajah Inggris, tetapi pada 1843 Chales Dickens menulis buku ‘A Christmas Carol’ yang mengangkat kembali semangat Natal dengan menekankan pentingnya keluarga, kasih kepada sesama dari pada kesenangan duniawi. Sejak itu Natal kembali menjadi perayaan yang populer hingga sekarang bahkan sampai ke seluruh dunia.

Selain tanggal 25 Desember, sebagian Gereja Ortodoks merayakan natal pada tanggal 7 Januari sedangkan Gereja Armenia merayakannya pada tanggal 10 Januari. Di beberapa tempat di Inggris tanggal 6 Januari masih disebut sebagai Old Christmas.

Namun pada umumnya, tanggal 25 Desember kemudian menjadi semakin diterima sebagai tanggal kelahiran Yesus Kristus. Namun apakah tanggal 25 Desember benar-benar tanggal kelahiran Yesus? Ada kelompok yang percaya bahwa Yesus lahir pada musim panas atau musim gugur, karena pada musim dingin (Desember) akan terlalu dingin bagi para gembala untuk berada di padang bersama ternak-ternak mereka. Tetapi ada bukti sejarah yang mencatat bahwa domba yang tidak bercacat untuk korban di Bait Suci digembalakan di padang dekat Betlehem pada musim dingin.

Tetapi yang jelas, kita tidak tahu secara pasti kapan Sang Juru Selamat dilahirkan. Bahkan kita tidak tahu secara pasti pada tahun berapa Yesus dilahirkan. Para ahli berpendapat Yesus lahir antara tahun 6 sampai 4 sebelum masehi. Satu hal yang pasti: Jika Tuhan memang merasa bahwa hal tersebut harus kita ketahui, maka Tuhan pasti menyertakannya dalam Alkitab. Injil Lukas mencatat secara sangat detail dan spesifik mengenai peristiwa kelahiran Yesus, bahkan sampai kepada kain lampin yang dikenakan oleh bayi Yesus dan bahwa Ia terbaring di palungan (Luk 2:12). Hal-hal ini penting untuk dicatat karena berbicara mengenai sifat dan karakterNya, lemah lembut dan rendah hati. Tetapi tanggal kelahirannya sama sekali tidak dicatat, artinya Tuhan tidak menganggap hal tersebut penting.

Faktanya adalah bahwa Yesus lahir ke dunia ini, Ia datang untuk mati menebus dosa kita, dan bangkit kembali dalam kekekalan, dan bahwa Ia hidup sekarang dan selama-lamanya. Inilah yang harus kita rayakan

Zakaria 2:10 menuliskan:
Bersorak-sorailah dan bersukarialah, hai puteri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan diam di tengah-tengahmu, demikianlah firman TUHAN.”

Malaikat-malaikat pun memberitakan kepada para gembala di padang dalam Lukas 2:10:
"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.”

Tentunya hal ini saja sudah menjadi alasan yang sangat kuat agar kita untuk mengucap syukur, bukan saja satu kali setahun tetapi setiap hari!

Daftar Pustaka:
• Encyclopedia Britannica
• Wikipedia Online
• Why Christmas.com
• SABDA.org
• Got Question.org

Pulihkanku

Ketikaku terlelap dalam kesesakan dunia
ketikaku tenggelam dalam larutan dosa
Kau angkatku melebihi
sgala yang ku bayngkan

Pulihkanku ampuniku, atas sgala yang tlah kulakukan
bebaskanku, ubahkanku sbab Engkaulah Tuhan empunya hidupku

Socrates' Three Tests



Socrates (469 SM–399 SM) adalah seorang filsuf Yunani yang sangat terkenal.

Suatu hari seorang teman akrab Socrates datang dan berkata, "Socrates, Anda tahu apa yang saya dengar tentang salah satu murid Anda?"

"Tunggu sebentar," Jawab Socrates. "Sebelum Anda memberitahu saya, saya mau anda lulus sebuah tes kecil, yang saya sebut tiga pertanyaan penyaringan."

"Tiga pertanyaan penyaringan?" tanya sang teman.

"Betul," lanjut Socrates, "Sebelum Anda berbicara tentang murid saya, mari kita ambil waktu sejenak untuk melakukan penyaringan terhadap apa yang akan Anda katakan."

"Penyaringan pertama adalah soal kebenaran. apakah Anda sudah 100% yakin apa yang akan Anda katakan itu benar?"

"Hmmm… tidak juga," orang itu berkata, "sebenarnya saya hanya mendengar saja tentang itu."

"Baiklah," kata Socrates, "jadi Anda sebetulnya tidak tahu persis apakah memang itu benar atau tidak."

"Sekarang kita coba penyaringan kedua, yaitu penyaringan kebaikan,” Lanjut Socrates,”Apakah yang akan Anda sampaikan tentang murid saya ini adalah sesuatu yang baik?"

"Tidak, justru sebaliknya." Jawab orang tersebut.

"Jadi," jawab Socrates, "Anda mau menyampaikan sesuatu yang buruk kepada saya tentang murid saya itu, walaupun Anda tidak yakin bahwa itu benar?"

Orang tersebut hanya bisa mengangkat bahu, sedikit malu.

Socrates melanjutkan, "Tapi mungkin Anda masih bisa lulus penyaringannya, karena masih ada penyaringan yang ketiga, yaitu penyaringan kegunaan."

"Apakah sesuatu yang Anda ingin katakan tentang murid saya itu akan berguna bagi saya?"

"Tidak juga..." jawab orang tersebut.

"Baiklah," Socrates menyimpulkan, "Kalau apa yang Anda mau katakan kepada saya tidak benar, tidak baik dan tidak ada gunanya, buat apa menceritakan semua itu kepada saya?"

Happy Birthday Indonesiaku

Dear, Indonesia Happy birthday yang ke 66
Aku berdoa agar engkau tetap jaya dan menjadi negara yang maju
Aku rindu untuk engkau di jamah oleh Tuhan sehingga engkau dan seluruh rakyatmu memuliakan nama Tuhan


Amien

3 Komponen utama firman tuhan

Perintah, Ajaran dan teguran yg mendidik!"Karena perintah itu pelita dan ajaran itu cahaya dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan" (Amsal 6:23). Perintah itu terang yang memberi petunjuk(Mazmur 119:105). Itulah sebabnya Daud dl 7 ayat sebelumnya (Mazmur 119 : 98-104) perlihatkan bahwa printah Tuhan menghasilkan 7 hal : 1. membuat jadi bijaksana (ayat 98). 2. membuat lebih berakal budi ( ayat 99), 3. Membuat lebih mengerti (ayat 100), 4. Membuat lebih dapat menahan diri (ayat 101), 5. membuat tidak menyimpang (ayat 1,2) 6. memberi rasa bagi hidup (ayat 103), 7. membuat benci ketidak benaran  (ayat 104)

TETAPLAH DI DALAM TUHAN DAN FIRMANNYA

GBU
@Created by : Andi Gabriel